Sholat subuh merupakan sholat yang memiliki kehususan tersendiri disisi Allah ta’ala, bahkan dalam sebuah hadist dikatakan “Shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya’ dan shalat subuh”(HR.Ahmad).
Kamis, 22 Agustus 2013
Senin, 12 Agustus 2013
tips asyik buat move 0n
Putus cinta, banyak yang bilang rasanya nggak ketulungan. Sakit. Marah. Mual. Campur jadi satu. Tapi jangan buru- buru galau, santai sob. Kali ini kita mau sharing sedikit tips biar kamu gampang move on dan nggak perlu ampe masuk rumah sakit trus di infus baygon, hee... Caranya sangat sederhana banget, sesederhana contoh dibawah ini,
1. Kita nggak bakal mati cuma gara- gara ditinggal pergi
Sedih gara- gara putus cinta # saaah, nggak lagi- lagi deh. Tampillah dengan jantan bro, tunjukkan kalau kamu cuma butuh 6 jam buat nangis, 3 hari buat ngemil beling, dan... # ah sudahlah, hee... Tunjukkan kepada dunia kalau kamu malah jadi lebih baik dan nggak ngelakuin hal-hal aneh kaya' anak paud korban broken home.
Jodoh itu sudah ada yang ngatur, dan bakal datang disaat yang tepat, dan sama orang yang tepat juga. So, kalau dia pergi berarti dia bukan yang terbaik buat kamu, atau mungkin kamu terlalu baik buat dia #GR sambil lempar poni. Ingat yang di firmankan Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 216, yang artinya "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui".
Boleh jadi kamu sedih, protes, sama yang terjadi sama kamu sekarang. Tapi siapa yang bisa ngerti kalau ternyata ini adalah yang terbaik buat kamu, kecuali Allah SWT aja tentunya. Be positif aja sob!
2. Penganut move on garis keras
Banyak temen kita diluaran sana yang punya cara ekstrim buat ngatasin rasa sakit. Ingat kisah Alviss Kong dari negara tetangga yang bunuh diri habis putus cinta sama pacarnya?. Apa lagi dia sempat update status sebelum akhirnya lompat dari lantai 14 apartemennya.
Hal kaya' gini juga banyak dilakuin loh sama teman-teman kita disini. Terbukti sampai salah satu stasiun TV menyiarkan kalo menurut komnas perlindungan anak, dari 37 kasus bunuh diri remaja hampir 50 persen gara-gara putus cinta.
Pertanyaannya sob, apa masalahmu bakal kelar kalau sudah ngelakuin hal yang beginian?. Nggak kan? So, jadilah penganut move on garis keras yang tetep menjaga keseimbangan ekosistem hati, dengan nggak pakai pake acara nyimpan dendam, nangkring di tower sambil nyiletin tangan, apalagi niat pengen nge-cut hidup kamu sendiri. Hidup emang warna- warni, sob. nikmatin aja, caranya ? "...hanya dengan mengingat Allah hati akan tenang *QS. Ar-Ra'd ayat 28.
3. Cinta bisa di akhiri, tapi utang tetep dibawa mati
Ini artinya, nggak cuma masalah cinta yang kudu kita pikir. Yang udah lewat ya udah lah ya. Sekarang kita kudu mikir hal yang jauh lebih penting, mikir tagihan listrik contohnya #alah. Karena sob, terbukti loh idup emang nggak hanya masalah hati kita doank. Lagian peduli atau nggak, yang namanya pacaran tetaplah dosa yang bakal nambah daftar hitam catatan amal kita entar. Nah ini nich yang justru dipikirin, gimana nge-deletenya. Inilah yang justru harusnya banyak menyita waktu dan pikiran kita. dan bukan malah nangis bombay mengharu biru #efeknontonfilmkorea
4. Jomblo bejo
Kita hidup kudu banyak syukur sob, betul? apapun itu syukuri, betul?. Termasuk ketika kita kudu putus cinta. Mikirnya positif aja sob. Paling nggak sekarang nggak ada pacar yang minta pulsa, nggak ada lagi yang rempong minta laporan mulu kita lagi dimana, sama siapa, pake baju apa, dan mati dimana. Kita bisa nikmatin idup bebas dan bisa ngelakuin hal-hal yang positif. Jadi ubah mindset kamu, dan selalu bersyukurlah... Allah terlalu penyayang buat nggak sayang orang se unyu kamu.
5. Pengangguran galau
Sob, akan susah buat kamu move on kalau kamu nggak nyoba untuk sibuk dan ngelakuin hal- hal yang efektif lainnya. Bisa dilihat deh, para pengangguran biasanya lebih rentan ngelakuin hal negatif, karena memang nggak ada yang mereka pikir selain cuma hal itu. Kalau kamu sibuk, otomatis pikiran kamu bakal fokus ke hal- hal yang ada gunanya, bakal ketemu temen baru dan dapat pengalaman baru. Yang begini yang akan membuat suasana hati kamu lebih fun. salah satu hal yang pasti menyibukkan kita, adalah ngelakuin perbaikan diri, bukan hanya biar kita nambah asyik dihadapan sesama, tapi juga tambah takwa dihadapan Allah.
Intinya sob, putus cinta itu biasa, pacaran itu justru yang luar biasa... dosanya. Jadi emang lebih baik bagi kita buat nge-cut aktifitas ini, biar hidup tambah sehat, dan hati nambah kuat. Lihat diri kita sekarang, dulu kita bayi dan sekarang udah gedhe. Harusnya kita pun juga nambah dewasa, nambah adem, asyik dan nggak terlalu yang ribet mikirin sesuatu, apalagi cuma ribet masalah cinta. Tanya kenapa? karenakita bukan bayi lagi yang cuma bisa nangis aja. Kita yang gedhe ini harusnya ngerti kalau udah ada tanggung jawab yang nantinya bakal ditanya sama Allah.
Sob, orang yang dewasa adalah mereka yang bisa menikmati masalahnya, berdamai dengan diri sendiri setelah itu jadi pemenang dengan keluar dari masalah itu. Apapun masalah kamu, masalah hanya sekedar masalah. Tapi intinya adalah diri kamu sendiri yang siap apa nggak ngadepin masalah itu. Saat kamu kehilangan siapapun yang kamu sayang sob, ingat aja Allah akan tetap bersama kamu dan menemani kamu.
posted by voa-islam.com
reposted by abdussyakur28
Label:
catatan ku,
dunia muda
beginilah seharusnya pemuda
Mereka bilang "Santai dulu lah..."
Aku berkata "Kenapa tidak sekarang?"
Mereka menunduk, dan menangis "Tak ada lagi harapan",
Aku akan berdiri dan berkata "Ayolah, pasti ada jalan keluar!"
Mereka berkata "Sudahlah, cukup!"
Aku akan bilang" Apalagi yang harus aku kerjakan"
Mereka iri " Dia memang ahli, karena itulah dia menjadi juara"
Aku akan menjawab "Kalau mereka bisa, kenapa kita tidak?"
Mereka berkoar-koar "Aku akan sukses suatu hari"
Aku akan bertindak "Lakukan sesuatu, dan suksesku akan kuraih mulai hari ini"
Mereka bermimpi "Aku akan membahagiakan diriku sendiri"
Aku akan bermimpi "Aku akan membahagiakan orang- orang yang menyayangiku, sekaligus yang membenciku"
Mereka berpendapat "Kalau menjadi tinggi itu takdir"
Aku akan menjawab "Apakah kita hanya akan menunggu takdir? ikhtiyar semaksimal mungkin mulai sekarang."
Mereka mengeluh "Susahnyaa..."
Aku akan berkata "Allah pasti membantu hambanya yang mau berusaha"
Mereka pesimis "Bagaimana kalau nanti akhirnya..."
Aku akan optimis "Bagaimana akhirnya itu bagian Allah, bagian kita adalah memulai awalnya, dengan baik tentunya"
Mereka menangis "Sakit sekali rasanya"
Aku akan tersenyum, "Alhamdulillah, semoga dengan ini dosaku terampuni"
Mereka berandai, "Bagaimana jika nanti,..."
Aku akan realistis "Jangan pengecut menghadapi resiko. Selesaikan!"
Mereka memaki "*****, kenapa aku selalu diprotes!"
Aku akan senyum dan berkata "Inshaallah akan aku perbaiki kesalahan ini, agar tidak diprotes lagi"
Mereka menyumpahi "Kenapa Allah tidak sayang kepadaku"
Aku akan berucap "Alhamdulillah Allah sudah menegurku"
Mereka hanya merayu "Aku mencintamu Ya Allah"
Aku akan bertindak kemudian berkata "Inilah bukti cintaku padamu Ya Allah"
Mereka menghujat "Dimana Allah saat kita menderita?!?"
Aku akan memohon "Temani aku ya Allah, aku akan selesaikan ini, agar aku tidak lagi menderita"
Mereka bertanya, "Apakah mungkin kita masuk surga?"
Aku akan bertanya "Terangkan kepadaku apa yang bisa aku lakukan agar aku bisa masuk surga?"
Mereka ingin "Marilah kita menjadi penonton saja"
Aku ingin "Ayolah kita ikut serta"
Mereka berkata "Ikuti sajalah yang sudah ada,..."
Aku akan jawab "Aku ingin yang sesuatu yang lain, yang lebih unik tentunya"
Mereka berkata "Dengarkan saja"
Aku akan bertanya "Mengapa begini, dan mengapa bisa begitu"
Mereka berkata "Samakan! agar tidak dikenali"
Aku berkata "Bedakan!, agar mudah dikenali"
Mereka berkata "Aku lelah"
Aku berkata "Aku masih kuat"
Sob, kita adalah beda, karena kita masih muda. Kita memiliki semangat, visi, waktu dan cita- cita yang InshaAllah masih panjang. Dan setiap hari adalah tentang harapan dan perjuangan kita, maka jangan sampai tertinggal dengan waktu. Karena waktu tidak akan menunggu kita yang malas, dan hanya sekedar ngomong doang. Do something!! karena seorang pemenang bukanlah mereka yang hanya diberi bakat untuk menang, tapi pemenang sejati adalah mereka yang mau berusaha untuk menjadi yang terbaik, bahkan saat semua orang menyepelekan kemampuannya. Hare gene nggak jamannya lagi yang muda yang galau, sob. Atau kamu akan tersingkir dan nggak kebagian peran.
Kita yang muda, yang akan membuat perubahan. Dan Islam, adalah sebaik- baik pembawa perubahan. Tanpa islam, dunia akan kembali ke jaman jahiliyah, jaman kuno, jaman yang nggak asyik lagi pastinya. Kita yang muda, yang akan membawa nilai islam yang sebenarnya, karena kita adalah pelaku perubahan. Lalu sudah siapkah kamu untuk memulai itu, paling nggak dari diri sendiri dulu?
posted by voa-islam.com
reposed by abdussyakur28
Label:
catatan ku,
dunia muda
mereka bilang gue teroris
Ini pertanyaan dari seorang anak muda kaya' gue yang masih ngerasa penasaran banget dan masih minim ilmu. "Gue pengen tahu kenapa sih orang islam kudu disebut teroris?". Kesannya kejam, sadis abies dan sangar gitu. belum lagi sederet kisah yang disuguhkan di tivi, yang ratingnya bisa lebih tinggi dari sinetron tontonan emak- emak. Dalam bayangan gue, teroris tuh bawa senjata laras panjang, badannya berotot, suka ngerampok dan ngebajak pesawat, persis kaya' di film- film barat. Tapi akhirnya gue shock dan nambah penasaran banget, saat ternyata seorang ustadz yang udah sepuh ditangkap dan ditampilkan ditivi, terus dijuluki... SANG TERORIS.
Yang lebih hebohnya, sikap pak ustadz yang tetep tenang, cool dan santai banget. Ini justru kebalikan 180 derajat sama pengawal yang menangkap beliau. Mereka pakai baju dan senjata super lengkap. Kalau gue bilang sih lebay!!. secara gitu, si ustadz sudah sepuh, apa iya bakal ngelawan dengan segitunya. Biar kelihatan sangar kali ye.. heee....
Sikap pak ustadz ini yang akhirnya mancing rasa penasaran gue lagi. Kalau maling ketangkap, biasanya pada nunduk dan ekspresinya nggak asyik. Tapi yang gue lihat waktu itu, beliau tetap adem ayem damai sentosa. Ada dua hal yang lalu mampir dipikiran gue. Beliau santai karena yang dilakukan adalah benar atau malah super benar, jadi pun kalau kena fitnah, kebenaran tetaplah kebenaran. Atau hal yang kedua adalah beliau hanya sekedar merasa benar atau dengan kata lain kebenaran versi belliau sendiri, sampai akhirnya beliau kudu ditangkap.
Investigasi berlanjut. Dari mulai tivi, majalah, koran sampe internet gue ubek- ubek. Gue juga banyak tanya dan mengamati. Segitu penasarannya, kenapa sih islam identik dengan teroris. Dan kenapa ada orang yang bisa santai, dan ademm banget saat dihujat orang sedunia, dan kenapa ada orang yang begitu semangatnya memberitakan berita tentang mereka, dan menyebut mereka teroris.
Akhirnya guepun sampai pada kesimpulan...
Cinta itu memang butuh pengorbanan. Siapapun mereka yang rela disebut teroris, ampe dianiaya seperti apapun, adalah karena saking cintanya sama Allah. Mereka menjalankan aturan Islam yang sebenar-benarnya. Dan sebutan teroris hanyalah fitnah yang disiarkan buat memangkas langkah mereka. Cinta mereka sama Allah nggak setengah- setengah kaya' orang munafik dan yang memilih kesenangan dunia. Dan Allahpun sayang dengan mereka yang benar- benar berjuang. Mereka yang difitnah sebagai teroris, nggak cuma omdo tapi pake bukti dan tindakan. Walaupun yang mereka lakukan bakal beresiko berat terutama buat diri mereka sendiri. Tapi tetep bos, yang namanya kebenaran sampe H-2 kiamat tetep aja bakal jadi kebenaran, dan kebenaran itu mutlak buat disampaikan.
Mereka nggak sesadis yang digambarkan ditipi- tipi tuh. Karena Islam memang bukan tentang kekerasan. Justru yang gue heran, yang pada nangkepin bos, pake acara ngegebuk, kalau perlu membunuh!! nah lho jadi siapa yang pake kekerasan?
So,... gue sebagai anak muda yang kritis, tentu saja nggak akan melewatkan hal itu juga dong. Siapa yang nggak mau dapat kecintaan Allah dan memahami kebenaran. Disayang mak gue aja, seneng. Nah ini disayang sama yang nyiptain gue, yang punya bumi dan galaksi milyaran yang gue bahkan nggak bisa ngitung. Ya so pasti, kalau gue tolak, gue bodoh kelas berat. Gue akhirnya milih belajar tentang islam yang sebenarnya. Bukan yang modifikasi, ataupun yang abal- abal.
Hasilnya, terbukti...
Teroris, juga disematkan didepan nama gue. Sama juga kaya' mereka yang lain. Kenapa? akhirnya gue tahu alasannya. Karena gue belajar islam dengan SEUTUHNYA, dan coba mempraktekkan paling nggak ke diri gue sendiri. Jangan tanya siapa ngasih label begitu? yang pasti orang-orang yang nggak suka dengan islam. Tapi yang gue heran, justru banyak orang islam sendiri yang melakukan #ralat, maksudnya orang islam tapi munafik. Tapi itu nggak masalah, semua pasti tahu lah, dimana ada surga pasti ada neraka. dimana ada orang pengen baik, pasti bakal ada yang ngerecokin.
Gue emang masih muda. tapi belum tentu gue NGGAK bakal mati besok, atau hari ini. Hanya Allah yang tahu juga kan?. Nah karena itulah gue nggak mau hidup yang sekalinya ini, gue setengah- setengah dalam belajar. Selain itu karena gue bukan pengecut yang cuma bisa diem kaya' setan bisu yang menyembunyikan kebenaran. gue juga bukan orang yang ahli bertengkar sama hati gue yang selalu mengajak di kebenaran. Gue merasa beruntung karena kebenaran yang gue pilih, bukan versi manusia, bukan buatan manusia, dan hasil pikiran manusia. melainkan langsung dari Allah yang menciptakan kita, termasuk kamu yang lagi baca.
So, buat siapapun kamu di luar sana, jangan pernah takut ketika kamu dilabeli apapun saat pengen jadi lebih baik. Dan hanya islam yang bakal menuntun kamu jadi lebih baik #maksud gue islam versi original, bukan yang KW. Jangan mudah galau sama hujatan, makian ataupun cobaan yang bakal kamu dapat dari manusia disekeliling kamu. Emang kamu hidup bakal ngasih tanggung jawab ke meraka. nggak lah!! entar kita sendiri- sendiri menghadap Allah, dan bakal ditanyain sendiri juga sama Allah. yang dulunya belain dan melindungi kamu di dunia, nggak bakalan bisa lagi ngebela kamu diakherat. semua bakalan kamu tanggung sendiri, baik ataupun buruk kamu yang bakal nanggung sendiri. Dan asal kamu tahu aja, orang yang membenci kamu, memusuhi dan bahkan menyiksa kamu, seharusnya dialah orang yang bener- bener rugi. Kalau memang dia sebenarnya baik, dia akan ngerasa sedih karena kudu bertarung sama batinnya sendiri saat memusuhi kamu. Kalau memang dia jahat, sesungguhnya Allah sudah menggunci mati hati nuraninya dari memahami nilai kebenaran islam. Hey, adakah orang yang pantas dikasihani selain mereka?
Jadi, mumpung masih muda, yuk kita belajar jadi pemimpin yang baik atas diri sendiri, yang bakal ngantar diri kita sendiri kelak ditempat yang nyaman yaitu surga. kritislah dengan apa yang terjadi disekeliling kita, dan pandai- pandailah dalam membuat pilihan dan pemikiran. Nggak ada yang gratis bos, semua kisah di dunia bakal ada endingnya, semua perbuatan bakal ada pertanggungan jawabnya. Saatnya memilih tentang siapa dan bagaimana jati diri kamu, sekarang!
posted by voa-islam.com
reposted by abdussyakur28
Label:
catatan ku,
dunia muda
seberapa pentingkah niat ??????
Senin siang itu, ketika kami berada di sebuah lounge (ruang tunggu) di Bandara Adisutjipto Yogyakarta bersama Syaikh Abdurrozaq menunggu kedatangan pesawat yang akan membawa kami ke Pekanbaru. Di lounge tersebut,secara tak sengaja kami pun berjumpa dengan 2 orang ikhwan asal Pekanbaru yang juga baru mengikuti kajian Syaikh di Masjid Kampus UGM dan Islamic Center BinBaz.
Beberapa waktu kemudian, Syaikh memperlihatkan i-Pad nya kepada kami, bukan mau pamer gadget, ternyata beliau ingin memperlihatkan sebuah hadits yang sedang dibaca beliau sembari menunggu pesawat itu kepada kami. Beliaupun membacakannya kepada kami, hadits tersebut adalah:
عن أبي كبشة الأنماري قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم مثل هذه الأمة مثل أربعة نفر رجل آتاه الله مالا وعلما فهو يعمل به في ماله فينفقه في حقه ورجل آتاه الله علما ولم يؤته مالا فهو يقول لو كان لي مثل ما لهذاعملت فيه مثل الذي يعمل قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم فهما في الأجر سواء ورجل آتاه الله مالا ولم يؤته علما فهو يخبطفيه ينفقه في غير حقه ورجل لم يؤته الله مالا ولا علما فهو يقول لو كان لي مال مثل هذا عملت فيه مثلالذي يعمل قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم فهما في الوزر سواء
Dari Abu Kabsyah al Anmari berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda
“Permisalan umat ini seperti empat kelompok” (perhatikan, kata Syaikh –dan selanjutnya perkataan Syaikh di tengah hadits ini akan diberi tanda kurung)
“Seorang yang Allah berikan harta dan ilmu, maka dia beramal dengannya (yaitu dengan ilmunya) terhadap hartanya, dia infakkan hartanya sesuai dengan kewajibannya (dia infakkan untuk kebaikan, untuk dakwah,membangun sekolah, zakat dan lain-lain)” (ini golongan pertama)
“Dan seorang, yang Allah berikan ilmu, tapi tidak Allah berikan harta, dia berkata Anda aku punya sesuatu (yaitu harta) seperti dia (yaitu kelompok pertama), niscaya aku akan berbuat seperti yang dia perbuat (yaitu berinfak di jalan kebenaran)” (perhatikan perkataan Rasulullah tentang 2 kelompok ini)
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, maka mereka berdua mendapatkan pahala yang sama” (perhatikan yang selanjutnya)
“Dan seorang yang Allah berikan harta, namun tidak Allah berikan ilmu, dia menghabiskan hartanya dan dia keluarkan hartanya pada tempat yang bukan haknya” (yaitu dia gunakan untuk sesuatu yang haram)
“Dan seorang yang Allah tidak berikan harta dantidak pula ilmu, dan dia mengatakan, seandainya punya harta seperti dia (yakni golonga yang ketiga, punya harta tapi tak punya ilmu), niscaya aku akan berbuat seperti orang itu” (yaitu dia akan menyia-nyiakan harta dalam perbuatan haram seperti orang yang ke-3)
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, maka mereka berdua mendapatkan dosa yang sama” (HR Ahmad)
Kemudian Syaikh mengatakan, “Subhanallah, seandainya orang-orang fakir dan mereka yang belum memiliki harta mengetahui hadits ini, niscaya mereka akan senang karena bisa mendapatkan pehala yang sama dengan mereka yang memiliki harta. Juga akan tumbuh semangat pada mereka untuk senantiasa berbuat baik”
“Dan orang yang kedua dan ketiga, yang mendapatkan dosa yang sama, apa yang membuat mereka demikian padahal kondisinya berbeda? Niatnya. Mereka sama-sama memiliki tekad untuk berbuat jahat, berbuat maksiat dan berbuat yang haram, maka mereka mendapatkan dosa yang sama”
Kemudian kami sempat bertanya, “Wahai Syaikh, apakah benar-benar sama, padahal yang satu melakukan, sedangkan yang satu tidak melakukan?”. Syaikh menjawab, “begitulah yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam katakan”.
Kemudian Syaikh melanjutkan, “Maka sampaikan hadits ini kepada orang-orang utamanya orang-orang fakir dan tidak punya banyak harta agar mereka senang dan agar mereka senantiasa memiliki semangat berbuat baik sehingga mereka mendapatkan pahala yang sama dengan orang-orang yang punya harta”.
“Dan apabila engkau menyampaikannya, maka ‘man dalla ‘alasyai’in kafaa’ilihi’, ‘siapa yang menunjukkan kepada sebuah kebaikan, maka dia seperti orang yang melakukan kebaikan tersebut’. Subhaanallah, betapa banyak pahala yang engkau dapatkan karena apabila mereka melakukannya, engkau pun akan dapatkan pahalanya. Subhaanallah, rahmat dan karunia Allah itu sangatlah besar dan sangat luas”
Dan Hadits Ini Langsung Terpraktekkan
Di akhir Syaikh berbicara (waktu itu sekitar pukul 12.30), tiba-tiba kami mendengar pengumuman bahwa pesawat yang rencananya akan membawa kami ke Pekanbaru pukul 13.00 diundur dan pesawat baru akan sampai di Jogja pukul 17.30 dan take-off ke Pekanbaru pukul 18.00. Dengan demikian perkiraan sampai di Pekanbaru pukul 20.00 dan perjalanan dari Bandara Pekanbaru ke tempat kajian Syaikh kira-kira 1,5 jam atau Syaikh akan tiba di Masjid tempat beliau mengisi (Islamic Center Bangkinang) kira-kira pukul 21.30, padahal dalam pengumuman beliau akan mengisi Ba’da Maghrib. Kami pun panik, sudah tidak konsen lagi mendengar penjelasan Syaikh tentang hadits ini.
Kami melihat Ust Muhammad Wujud yang juga mendampingi perjalanan tersebut, keluar dari lounge untuk konfirmasi ke loket. Tak berapa lama beliau menelepon kami dan meminta kami untuk ke loket, kami pun meminta izin kepada Syaikh. Di loket, ternyata masalahnya adalah cuaca buruk di Pekanbaru dan pesawat harus diganti, sehingga tidak ada jalan lain kecuali hanya itu, berangkat pukul 18.00.
Akhirnya bersama 2 ikhwan Pekanbaru tersebut, kami mencoba mencari alternatif lain, yang penting Syaikh bisa hadir di Masjid untuk mengisi kajian di sana, walaupun kajian diundur Ba’da Isya. Akhirnya, Syaikh, putra beliau Yahya, dan Ust Muhammad Wujud berangkat lebih dulu dengan menggunakan maskapai Garuda yang akan take off pukul 2 siang dan akan sampai di Pekanbaru pukul 17.40. Alhamdulillah kami lega. Kami sendiri, Ust Sigit Abu Hatim (sahabat kami yang saat ini bekerja dengan Syaikh dan mendampingi beliau selama di Indonesia) serta 2 orang ikhwan Pekanbaru, tetap menunggu penerbangan kami pukul 18.00 (yang akhirnya baru take off pukul 19.00 dan sampai di Pekanbaru pukul 21.00).
Namun belakangan, kami mendapatkan informasi dari Ust Muhammad Wujud, bahwa harga tiket Garuda tersebut Rp 3.000.000,- (tiga jutarupiah) per orang, artinya total untuk penerbangan itu Rp 9.000.000,- (sembilan juta rupiah) padahal tiket pesawat sebelumnya hanya Rp 800.000,-. Yang membayar? Ikhwan dari Pekanbaru yang bertemu dengan kami itu. Subhaanallah, alhamdulillah kami bertemu mereka, sebab kami dan Ust Muhammad Wujud tidak membawa uang sebanyak itu.
Dan subhaanallah, hadits yang dibaca oleh Syaikh langsung tergambar dengan nyata, ada orang yang Allah beri harta dan ilmu, dia keluarkan hartanya di jalan Allah, untuk membantu dakwah demi tersebarnya ilmu. Kepada ikhwan tersebut kami ucapkan jazaakumullahu khairan, semoga Allah membalas dengan kebaikan yang banyak, dan semoga pula tercurah pahala setiap orang yang mengikuti kajian Syaikh di Bangkinang dan Pekanbaru (baik yang datang langsung maupun mendengarkan via radio dan media lain).
posted by
moeslimsunnah.com
reposted by
abdussyakur28
Label:
khazanah islam
Minggu, 21 Juli 2013
AKu
terkadang aku mengharap bulan besinar hari ini
namum aku tahu sang matahari masih mengangkasa diangkasa dengan perkasa,
dan semua harapan itu bagai menguap bagai sumur-sumur yang mengering di teriknya kemarau
namun bagi ku setiap harapan yang hilang menambah satu kabajikan dalam hidup,
menimbulka benih harapan baru yang ku harap dapat tumbuh menjadi tunas-tunas harap di ujung usia,
hidup bagiku bukan persoalan tewujud atau hilangnya harapan tapi bagiku bagaimana kita pindah dari satu harapan yang hilang menuju harapan yang lain,
ketangangan jiwa berbanting lurus dengan kabajikan jiwa
dimana aku bisa bersahabat dengan harapan aku
melangkah tanpa melihat apa yang telah aku lewati
atau resah menunggu apa yang kita jumpai di depan jalan ini
berjalan dengan santai dibumiNya tanpa resah karena ku tahu aku akan meninggalkannya
aku hanyalah uwai al Qarni yang begitu asing untuk penduduk bumi
akau hanyalah salman al farizi yang berjalan di muka bumi untuk mencari Tuhannya
aku hanyalah umar al khattab yang menangis di setiap malam menangisi dosa-dosanya
ya. . .
inilah aku
Label:
catatan ku
Minggu, 23 Juni 2013
selembar catatan yang tak tercatat
dalam lankah-langkah ku banyak tanjakkan-tanjakan terjal,yang semakin membuat ku merasa banyak hal yang harus ku siapkan dalam menggapai puncak ini.ku resah haruskah berhenti disini dan menuggu seseorang datang untuk menemani langkah ku atau bahkan turun dan pulang ketempan asal ku tanpa tau apa yang ada di atas sana.entah lah apa yang harus ku lakukan dalam kerumitan hidup ini,dalam kesesakan dada ini, dalam kesempitan jiwa ini ku mnenyadari aku hanya bagian dari dunia dan seisinya yang rapuh.begitu mudah semua ini datang dan begitu mudah semua ini pergi entah kapan itu datang dan kapan itu pergi.
satu titik mentari di senja ini seakan menjawab kegelisahan majnun yang merinduka kehadiran layla, atau senyuman zhuhlaika ketika bertemu dengan yusuf,entah dari mana datangnya setitik cahaya itu mengajati ku tentang arti hidup yang membimbangkan langkah ku.
Label:
catatan ku
setitik cahaya bernama BEC
Assalamualikum Wr,Wb.
Semoga sahabat-sahabt ku yang ku cintai karena Allah dalam karunia iman Isalm dan sehat jasmani dan rohani. Dalam lembar ini saya ingin mencoba menceritakan satu episode dari sekian banyak episode kehidupan yang telah saya lalui. Cerita ini berawal dari semenjak kepulangan saya dari perantauan saya.ketika itu saya seakan berada di jalan buntu yang tak tau harus kemana dan bagai mana, karena ketika itu keinginan saya untuk melanjutkan pendidikan begitu besar namun melihat kondisi keuangan keluarga seakan harapan itu bagai menguap di telan teriknya mentari.dan opsi kedua pun muncul untuk mencari beasisiwa namum terbentur umur ku yang sudah melewati batas persyaratan, mahasiswa yang bisa menerima beasiswa.ketika segala cara telah terbentur maka hanya kepada Rabb Yang memiliki Takdir lah aku bisa memasrahkan lembaran-lembaran masa depan ku.
Setitik cahaya itu pun muncul ketika saya menemukan selembar brosur yang mengabarkan ada kampus yang memberikan beasiswa secara full di bogor. Padahal saat itu aku tinggal di bekasi entah dari mana datangnya lembaran itu bagai hujan yang menjawab keresahan petani ketika kemarau datang. Selanjutnya aku pun memulai membuka website tentang kampus itu. Setelah aku pelajarin aku pun berminat untuk mencoba daftar menjadi mahasiswa baru di kamups itu.
Kampus itu bernama BogorEduCARE atau sering di singkat BEC.jujur saja pada saat itu aku belum tau letak kampus BEC ini namun aku membulatkan tekat untuk mencarinya walau pun hanya bermodal secarik kertas alamat BEC. Untuk mewujudkan apa yang kita inginkan mempang kita harus bergerak bukan hanya berani memimpikannaya tapi juga harus berani mewujudkannya.singakt cerita aku pun sampai dihalaman kampus yang asri dan indah.dipintu gerbang itu pun pertama aku menginjakan kaki dikampus itu kau yakin inilah awal masa depan ku.setelah itu pun kau melaui proses tahap demi tahap seleksi hingga tampa terasa aku sudah menjadi bagian kampus ini. Banyak hal yang bisa kau ambil pelajaran dari kampus ini bukan sekedar pelajaran eksak saja yang aku dapat di sini namun yang paling penting adalah pelajaran nilai-nilai kehidupan yang yang luhur yang di tanam di kampus ini dan sudah merupakan budaya dikampus ini.mungkin hanya itu yang bisa saya share untuk kesempatan kali ini semoga bisa memicu teman2 yang membaca untuk lebih giat lagi mengejar cita-cita kalian. Ingat engaku berani bermimpi kau juga harus berani mewujudkannya :D, Salam ukhwah untuk kalian.untuk info lengakap tenteng BogorEduCARE silahkan kunjungi pmb.bogoreducare.org
Label:
catatan ku
Rabu, 19 Juni 2013
rintihan rasa ini
dalam rasa ku yang tertinggal ku terus melangakah dalam ke tidak pastian mencari sesorang yang sudi menemani ku dalam perjalanan yang melelahkan ini,
terkadang ku tersenyum karena nya namum ku lebih banyak menunduk dalam isak tangis karena nya.
biru langit hari ini tak berarti tanpa ada syukur didalamnya,
jantung yang berdetak disetiap hari ku tak berarti tanpa dzikir padaNya,
cerahnya mentari tak berarti tanpa sujud padaNya.
ku tahu semua itu adalah tugas ku namun aku tetap lah aku seorang manusia yang tak dapat berjalan sendiri di jalan ini,
terkadang ku merintih,terkadang ku menangis,
terkadang ku terbahak dan terkadang ku tesenyum manis,
namun semua itu terasa hambar dalam hidup ku,
ku tak tahu apa yang di rencanakanNya untuk hidup ku namun ku tahu PadaNya tujuan hidup ku. . .
Label:
catatan ku
peristiwa hari akhir
بسم الله الرحمان الرحيم.
إِنَّالْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. أَمَّابَعْدُ؛
فَإِنْ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.
Hadirin jamaah shalat Jum’at rahimakumullah
Hendaknya seorang Muslim senantiasa bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang telah Allah limpahkan kepada kita semua, baik nikmat keimanan, kesehatan dan keluangan waktu sehingga kita bisa melaksanakan kewajiban kita menunaikan shalat Jum’at. Dan hendaklah kita berhati-hati agar jangan sampai menjadi orang yang kufur kepada nikmat Allah. Allah berfirman:
“Jikalau kalian bersyukur pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kalian mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya siksaku sangat pedih.” (Ibrahim: 7).
Demikian pula kami wasiatkan untuk senantiasa bertakwa kepada Allah dalam segala keadaan dan waktu. Takwa, sebuah kata yang ringan diucapkan akan tetapi tidak mudah untuk diamalkan.
Ketahuilah, wahai saudaraku rahimakumullah, tatkala Umar bin Khaththab Radhiallaahu anhu bertanya kepada shahabat Ubay bin Ka’ab Radhiallaahu anhu tentang takwa, maka berkatalah Ubay: “Pernahkah Anda berjalan di suatu tempat yang banyak durinya?” Kemudian Umar menjawab: “Tentu” maka berkatalah Ubay: “Apakah yang Anda lakukan”, berkatalah Umar: “Saya sangat waspada dan hati-hati agar selamat dari duri itu”. Lalu Ubay berkata “Demikianlah takwa itu” (Tafsir Ibnu Katsir, Juz 1, hal. 55).
Demikianlah takwa yang diperintahkan oleh Allah dalam kitabNya yakni agar kita senantiasa waspada dan hati-hati dalam setiap tindakan keseharian kita, dan juga dalam ucapan-ucapan kita, oleh karena itu janganlah kita berbuat dan berucap kecuali berdasarkan ilmu.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Hendaklah kita bersegera mencari bekal guna menuju pertemuan kita dengan Allah karena kita tidak tahu kapan ajal kita itu datang. Dan Allah berfirman:
“Dan berbekallah, maka sesungguhnya sebaik-baiknya bekal adalah takwa, dan bertakwalah kepadaKu hai orang-orang yang berakal.” (Al-Baraqah:197).
Ketahuilah wahai saudaraku rahimakumullah.
Manusia setapak demi setapak menjalani tahap kehidupan-nya dari alam kandungan, alam dunia, alam kubur dan alam akhirat. Tahap-tahap tersebut harus dijalani sampai akhirnya nanti kita akan menemui alam akhirat tempat kita memperhitungkan amalan-amalan yang telah kita lakukan di dunia. Maka tatkala kita mendengar ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi yang memberitakan tentang ahwal (keadaan) hari Akhir, hendaklah hati kita menjadi takut, menangislah mata kita, dan menjadi dekatlah hati kita kepada Allah.
Akan tetapi bagi orang yang tidak memiliki rasa takut kepada Allah tatkala disebut kata Neraka, adzab, ash-shirat dan lain sebagainya seakan terasa ringan diucapkan oleh lisan-lisan mereka tanpa makna sama sekali. Na-uzu billahi min dzalik. Mari kita perhatikan firman Allah dalam surat Al-Haqqah ayat 25-29.
“Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya maka dia berkata; “Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini) dan aku tidak mengetahui apakah hisab (perhitungan amal) terhadap diriku. Duhai seandainya kematian itu adalah kematian total (tidak usah hidup kembali). Hartaku juga sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku, kekuasaanku pun telah lenyap dari-padaku”.(Al-Haqqah 25-29)
Dalam ayat ini Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam tafsirnya juz IV hal 501, menerangkan bahwa ayat tersebut menggambarkan keadaan orang-orang yang sengsara. Yaitu manakala diberi catatan amalnya di padang pengadilan Allah dari arah tangan kirinya, ketika itulah dia benar-benar menyesal, dia mengatakan penuh penyesalan: ‘Andai kata saya tidak usah diberi catatan amal ini dan tidak usah tahu apakah hisab (perhitungan) terhadap saya (tentu itu lebih baik bagi saya) dan andaikata saya mati terus dan tidak usah hidup kembali.
Coba perhatikan ayat selanjutnya:
“Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya, kemudian masukkanlah dia ke dalam api Neraka yang menyala-nyala kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta” (Al-Haqqah ayat 30-32).
Bagi kaum beriman yang mengetahui makna yang terkandung dalam ayat tersebut, menjadi tergetarlah hatinya, akan menetes air mata mereka, terisaklah tangis mereka dan keluarlah keringat dingin di tubuh mereka, seakan mereka saat itu sedang merasakan peristiwa yang sangat dahsyat. Maka tumbuhlah rasa takut yang amat mendalam kepada Allah kemudian berlindung kepada Allah agar tidak menjadi orang-orang yang celaka seperti ayat di atas.
Jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah.
Sesungguhnya manusia akan dibangkitkan pada hari Kiamat dan akan dikumpulkan menjadi satu untuk mempertanggungjawab-kan diri mereka. Allah berfirman:
“Dan dengarkanlah pada hari penyeru (malaikat) menyeru dari tempat yang dekat, yaitu pada hari mereka mendengar teriakan dengan sebenar-benarnya, itulah hari keluar (dari kubur)” (Qaf: 41-42).
Juga Allah berfirman dalam surat Al-Muthaffifin: 4-7.
“Tidakkah orang itu yakin bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada hari yang besar, (yaitu) hari ketika manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam”.
Dan manusia dibangkitkan dalam keadaan حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً(mereka tidak beralas kaki, telanjang dan tidak berkhitan), sebagaimana firman Allah:
“Sebagaimana kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah kami akan mengulangnya (mengembalikannya)” (Al-Anbiya:104).
Manusia akan dikembalikan secara sempurna tanpa dikurangi sedikitpun, dikembalikan dalam keadaan demikian bercampur dan berkumpul antara laki-laki dan perempuan. Dan tatkala Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam menceritakan hal itu kepada ‘Aisyah Radhiallaahu anha maka berkatalah ia: “Wahai Rasulullah antara laki-laki dan perempuan sebagian mereka melihat kepada sebagian yang lain?”, kemudian Rasulullah berkata:
اْلأَمْرُ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يَنْظُرَ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ.
“Perkara pada hari itu lebih keras dari pada sekedar sebagian mereka melihat kepada sebagian lainnya.” (Hadits shahih riwayat Al-Bukhari nomor 6027 dan Muslih nomor 2859 dari hadits ‘Aisyah Radhiallaahu anha ).
Pada hari itu laki-laki tidak akan tertarik kepada wanita dan sebaliknya, sampai seseorang itu lari dari bapak, ibu dan anak-anak mereka karena takut terhadap keputusan Allah pada hari itu. Sebagaimana firman Allah:
“Pada hari ketika manusia lari dari saudara-saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istrinya dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang sangat menyibukkan”. (Q.S. Abasa: 34-37).
Demikianlah peristiwa yang amat menakutkan yang akan terjadi di akhirat nanti, mudah-mudahan menjadikan kita semakin takut kepada Allah.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَمَّا بَعْدُ؛
Dari mimbar Jum’at ini kami sampaikan pula bahwasannya pada hari Akhir nanti matahari akan didekatkan di atas kepala-kepala sehingga bercucuran keringat mereka sehingga sebagian mereka akan tenggelam oleh keringat-keringat mereka sendiri, akan tetapi hal itu tergantung dari apa yang telah mereka perbuat di dunia.
Imam Muslim meriwayatkan dalam hadits yang shahih nomor 2864 dari hadits Al-Miqdad bin Al-Aswad Radhiallaahu anhu , berkata: Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda:
تُدْنَى الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْخَلْقِ حَتَّى تَكُوْنَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيْلٍ، فَيَكُوْنُ النَّاُس عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِي الْعَرَقِ، فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى كَعْبَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى حَقْوَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا. وَأَشَارَ رَسُوْلُ اللهِ بِيَدِهِ إِلَى فِيْهِ.
“Matahari akan didekatkan pada hari Kiamat kepada para makhluk sampai-sampai jarak matahari di atas kepala mereka hanya satu mil, maka manusia mengeluarkan keringat tergantung amalan-amalan mereka. Di antara mereka ada yang mengeluarkan keringat sampai mata kakinya dan ada yang sampai lututnya, ada juga yang sampai pinggangnya dan ada yang ditenggelamkan oleh keringat mereka.” Dan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam memberi isyarat dengan tangannya ke mulutnya.
Dan seandainya ada yang bertanya “bagaimana itu bisa terjadi sedangkan mereka berada pada tempat yang satu?” Maka Syaikh Al-Utsaimin Rahimahullaah menjawab pertanyaan tersebut sebagai berikut: “Ada sebuah kaidah yang hendaknya kita berpegang kepada kaidah itu, yaitu bahwa perkara ghaib, wajib bagi kita untuk mengimaninya dan membenarkannya tanpa menanyakan bagaimananya, karena perkara tersebut berada diluar jangkauan akal-akal kita, kita tidak mampu mengetahui dan meng-gambarkannya.
Demikianlah sebagian peristiwa di hari Akhir dan masih banyak lagi peristiwa yang akan kita alami yang hal itu akan menggetarkan hati bagi orang-orang Mukmin dan menjadikan mereka semakin takut kepada Allah.
post by Abu Adam Al-Khoyyat
re post by bayualkatib
Label:
catatan ku,
dunia muda,
khazanah islam
Langganan:
Postingan (Atom)